Friday, 15 July 2016

KISAH BUNDA THERESA

KISAH BUNDA THERESA


KISAH BUNDA THERESA



Sumber: Visite
Bunda Theresa Adalah Seorang Biarawati Khatolik yg Mengajarkan Cinta Kasih Kepada Seluruh Orng, BUNDA THERESA, adalah orng yg sangat d Kagumi oleh Semua Umat Khatolik dan orng India, bahkan bukan hnya Khatolik tetapi Seluruh Orang di Dunia, sangki, sangat d Kagumi Bunda THERESA mendapatkan Berbagai Penghargaan, dan mendapat Sebuah Tempat Kusus dan Tanda Hari Peringatan Untuk mengenangnya ....

Tempat ziarah utama Ibunda THERESA Rumah Misionaris Cinta Kasih, Kalkuta, Benggala Barat, India
Hari peringatan: 5 September
Pelindung: Hari Pemuda Dunia

Bunda Teresa (Agnes Gonxha Bojaxhiu;[1] lahir di Üsküb, Kerajaan Ottoman, 26 Agustus 1910 – meninggal di Kalkuta, India, 5 September 1997 pada umur 87 tahun) adalah seorang biarawati Katolik Roma keturunan Albania[2][3] dan berkewarganegaraan India[4] yang mendirikan Misionaris Cinta Kasih (bahasa Inggris: Missionaries of Charity; M.C.) di Kalkuta, India, pada tahun 1950. Selama lebih dari 47 tahun, ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat, sementara membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih yang pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Setelah kematiannya, ia mendapat gelar beata (blessed dalam bahasa Inggris) oleh Paus Yohanes Paulus II dan diberi gelar Beata .

Pada 1970-an, ia menjadi terkenal di dunia internasional untuk pekerjaan kemanusiaan dan advokasi bagi hak-hak orang miskin dan tak berdaya. Misionaris Cinta Kasih terus berkembang sepanjang hidupnya dan pada saat kematiannya, ia telah menjalankan 610 misi di 123 negara, termasuk penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra dan TBC, program konseling untuk anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah. Pemerintah, organisasi sosial dan tokoh terkemuka telah terinspirasi dari karyanya, namun tak sedikit filosofi dan implementasi Bunda Teresa yang menghadapi banyak kritik. Ia menerima berbagai penghargaan, termasuk penghargaan pemerintah India, Bharat Ratna (1980) dan Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 1979. Ia merupakan salah satu tokoh yang paling dikagumi dalam sejarah. Saat peringatan kelahirannya yang ke-100 pada tahun 2010, seluruh dunia menghormatinya dan karyanya dipuji oleh Presiden India, Pratibha Patil.

ZAKIR NAIK
Zakir Abdul Karim Naik (bahasa Hindi: ज़ाकिर अब्दुल करीम नायक; lahir 18 Oktober 1965; umur 50 tahun) adalah seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam

Zakir Naik adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF)[1], sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.

Zakir Naik adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF)[1], sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.

kunjungan dan konferensi Zakir Naik di Cardiff (Britania Raya) menjadi obyek kontroversi ketika MP (anggota parlemen) Wales David Davies meminta acaranya dibatalkan. Ia menyebutnya seorang 'penjual kebencian', dan mengatakan pandangannya tidak pantas memperoleh 'platform publik

Selama salah satu ceramahnya, Naik memprovokasi kemarahan di antara anggota komunitas Syiah di konferensi itu ketika ia menyebutkan kata-kata "Radhiyallah taa'la anhu" (berarti 'Semoga Allah mengampuninya') setelah menyebut nama Yazid I dan menyebut kan disengaja
Pertempuran Karbala hanya berdasarkan politik. Lainnya mempercayai komentar ini disengaja.

 Para Ulama Muslim terkemuka dari seluruh negara bagian Uttar Pradesh India menuntut tindakan tegas terhadap pengkhotbah kontroversial, Zakir Naik, dan saluran TV-nya. Hal ini dilaporkan The Times of India (TOI), pada Jum’at (08/07) kemarin.

Seruan untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap Naik datang menyusul laporan bahwa serangan teroris baru-baru ini di Bangladesh telah dilakukan oleh pihak-pihak yang terinspirasi oleh wacana yang disiarkan oleh saluran Peace TV-nya. (Baca juga: Pelaku Bom Bangladesh Terinspirasi Khotbah Kebencian Wahabi Dr. Zakir Naik)
Laporan TOI mengatakan bahwa para ulama Barelvi di kota Bareilly saat ceramah khusus mereka dalam Eidghah (Istilah dalam budaya Islam Asia selatan bagi tempat terbuka untuk berkumpul melaksanakan sholat Ied) menuntut penangkapan Naik dan pelarangan terhadap stasiun TV-nya.

“Kegiatan Naik telah menentang Islam dan budaya India. Kembali pada tahun 2008, pemerintah negara bagian telah melarang program-programnya di Lucknow, Kanpur dan Allahabad,” katanya.
Dikatakan Pemerintah India sudah merencanakan penyelidikan ke dalam kegiatan dan khotbah-khotbah Naik setelah mengetahui bahwa pidato telah menghasut serangan kafe Dhaka, Jum’at (01/07) lalu.

Menteri Informasi India, Venkaiah Naidu, mengatakan Kemendagri akan memindai pidato Naik dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. (Baca juga: Anggota Parlemen Yordania: Media-Media Wahabi Penyebab Utama Perselisihan Umat Islam)

Ia menggambarkan bahwa sangat “disayangkan” pidato-pidatonya telah beredar luas di media massa.

“Pemerintah Maharashtra, telah memerintahkan penyelidikan terhadap pidato, tulisan, dan kegiatan lain dari Zakir Naik, yang juga merupakan presiden Islamic Research Foundation (IRF),” ungkap seorang pejabat.

Islamic Research Foundation milik Naik telah dilarang di Kanada dan Inggris karena dianggap menebar kebencian. Mayoritas Muslim Malaysia juga telah melarang pidatonya. (ARN)

uda jelas perbedaan 2 Tokoh Dunia ini kan.!!?
yg Satu mengajarkan CINTAH KASIH, dan memberikan Motifasi hidup yg baik..yg Satu Mengajarkan Perdebatan yg berujung pad KEBENCIAN, dan Menuju pada Kerusuhan Negara.
Share:

0 komentar: